Liputan6.com, Jakarta: Indonesia terancam sanksi AFF dengan adanya petasan dan kembang api yang menyala di dalam Stadion Gelora Bung Karno (GBK) saat pertandingan leg pertama Suzuki AFF Cup 2010 pada Kamis (16/12) lalu. Untuk mengantisipasi beredarnya petasan, Polri membentuk satuan tugas (Satgas) Petasan. Jumlahnya pun mencapai ratusan anggota.
Satgas Petasan ini beranggotakan intel, Brimob, Samapta, dan Reserse dengan total 800 orang, baik yang tertutup maupun terbuka. Ratusan anggota itu tersebar di 24 sektor, baik di atas maupun di bawah stadion.
Hal ini disampaikan Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya Kombes Pol Jarno usai apel siaga di Stadion GBK, Senayan, Jakarta, Ahad (19/12).
"Polri juga menggelar razia di luar maupun di pintu masuknya. Karena petasan itu kan bisa berakibat fatal," ujar Jarno.
Menurut Jarno, larangan membawa petasan, mercon, dan kembang api, juga sudah diumumkan dalam spanduk-spanduk yang terpasang di stadion. Jarno berharap, para suporter dapat menjaga citra Indonesia, mengingat pertandingan AFF ini merupakan pertandingan internasional.
Seperti diketahui, gara-gara petasan Indonesia terancam sanski berupa denda atau bahkan tidak bisa menggelar laga final di Indonesia jika timnas lolos ke partai puncak. Menurut pelatih kedua tim, Indonesia dan Filipina, adanya petasan dan kembang api di dalam stadion saat pertandingan berlangsung sangat mengganggu permainan mereka. (MEL)